8/18/25

Krisis Kaderisasi dan Jalan Keluar


Antara Tantangan dan Harapan

Kaderisasi adalah ruh organisasi. Tanpa kaderisasi yang hidup, organisasi perlahan akan menjadi tubuh besar yang rapuh, kehilangan jiwa, kehilangan arah, dan akhirnya tinggal sejarah. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak organisasi, termasuk organisasi kepemudaan Islam, sedang mengalami krisis kaderisasi. Kader sedikit, militansi menurun, loyalitas memudar, dan regenerasi tak berjalan baik.

Apa sebenarnya yang sedang terjadi? Dan bagaimana jalan keluarnya?

8/4/25

Model Kaderisasi Efektif dalam Organisasi Kepemudaan

 


Kaderisasi bukan hanya penting ia krusial. Namun dalam praktiknya, banyak organisasi kepemudaan mengalami kegagalan kaderisasi karena pendekatan yang kaku, program yang tidak kontekstual, atau minimnya pendampingan. Maka, pertanyaan selanjutnya bukan lagi “Perlukah kaderisasi?”, melainkan “Bagaimana model kaderisasi yang efektif?”

Artikel ini mencoba menjawabnya dengan menggambarkan model-model kaderisasi yang berhasil diterapkan di berbagai organisasi, khususnya dalam konteks gerakan pemuda Islam seperti Pemuda Muhammadiyah.

7/31/25

Menyiapkan Pemimpin, Merawat Perjuangan


Di tengah arus perubahan zaman yang begitu cepat, pertanyaan mendasar bagi setiap organisasi adalah: siapa yang akan melanjutkan perjuangan ini setelah kita? Pertanyaan tersebut tidak sekadar retoris, tetapi menjadi panggilan penting untuk melakukan proses kaderisasi secara serius dan berkelanjutan.

Kaderisasi Bukan Sekadar Formalitas

Dalam banyak organisasi, kaderisasi kerap dipahami sebagai sebuah tahapan administratif ikut pelatihan, hadir di forum, lalu selesai. Padahal, hakikat kaderisasi jauh lebih dalam: proses pembentukan manusia. Seorang kader bukan hanya diukur dari seberapa sering ia hadir, tetapi seberapa kuat ia memahami nilai, menjaga komitmen, dan membawa semangat perubahan.

7/24/25

Pemaknaan Sakit dalam Masyarakat Modern Studi Kasus Asma Berdasarkan Konsep Health Belief Model dan Health Seeking Behavior

 


Oleh : Ahmad Fathullah

A.    PENDAHULUAN

Pemahaman tentang sehat dan sakit dalam masyarakat modern telah berkembang jauh melampaui definisi medis-biologis. Dalam konteks kontemporer, konsep sehat-sakit tidak hanya dilihat dari segi fisik atau biologis semata, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor psikologis, sosial, budaya, dan spiritual. Paradigma ini dikenal dengan pendekatan biopsikososial dan menjadi dasar dari pengembangan teori-teori perilaku kesehatan, seperti Health Belief Model (HBM) dan Health Seeking Behavior (HSB). Salah satu penyakit yang sering menjadi contoh dalam konteks ini adalah asma—penyakit pernapasan kronis yang tidak hanya menimbulkan dampak fisiologis, tetapi juga membentuk respons psikososial individu dalam mengelolanya.

About

Ahmad Fathullah, M.Pd
No.Hp : wa.me/6282143358433 (SMS/WA)
Alamat : Jl. Bulak Sari 1/59 Surabaya
Email : ad.fathullah@gmail.com
Fb : ahmad.fathullah.10
IG : a.fathullah94